نبذة مختصرة : The Programme for International Student Assessment (PISA) has become a benchmark for evaluating educational quality worldwide. This study explores whether PISA promotes meaningful improvements or shifts focus toward standardized outcomes, through a comparative analysis of Indonesia and Vietnam. Despite its low GDP, Vietnam consistently achieves high PISA scores, while Indonesia struggles despite substantial reforms. Drawing on Paulo Freire and Henry Giroux’s critical pedagogy, this paper critiques test-centered education and emphasizes the need for contextualized, transformative learning. Using literature review and qualitative analysis, this research offers recommendations for aligning educational assessment with broader human development goals. Abstrak Bahasa Indonesia Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) telah menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi kualitas pendidikan di seluruh dunia. Studi ini meneliti apakah PISA mendorong peningkatan yang berarti atau mengalihkan fokus ke hasil yang terstandardisasi, melalui analisis komparatif Indonesia dan Vietnam. Meskipun PDB-nya rendah, Vietnam secara konsisten mencapai skor PISA yang tinggi, sementara Indonesia mengalami kesulitan meskipun ada reformasi substansial. Mengacu pada pedagogi kritis Paulo Freire dan Henry Giroux, makalah ini mengkritik pendidikan yang berpusat pada ujian dan menekankan perlunya pembelajaran yang kontekstual dan transformatif. Dengan menggunakan tinjauan pustaka dan analisis kualitatif, penelitian ini menawarkan rekomendasi untuk menyelaraskan penilaian pendidikan dengan tujuan pembangunan manusia yang lebih luas.
No Comments.