نبذة مختصرة : Abstrak: Perilaku bullying di sekolah merupakan fenomena yang marak terjadi dalam dekade terakhir ini, termasuk pada Sekolah Dasar. Prilaku ini memiliki implikasi serius yang dapat berdampak negatif bagi korban, pelaku, dan bahkan lingkungan sekolah. Dalam konteks inilah, maka menjadi penting untuk mempelajari prilaku bulliying pada Sekolah Dasar dan merancang upaya pencegahannya. Peneliti memberdayakan pendekatan kualitatif fenomenologi untuk dapat mendalami bagaimana prilaku tersebut terjadi siswa sekolah, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan menyusun upaya pencegahannya. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul diperiksa keabsahannya melalui teknik triangulasi. Adapun teknik analisis datanya dilakukan dilakukan melalui lima langkah, yaitu: mendiskripsikan pengalaman siswa tentang fenomena bulliying, membuat dan mengembangkan daftar pertanyaan penting tentang bagaimana siswa mengalami fenomena bulliying, pengelompokan data ke dalam unit yang bermakna, menulis diskripsi tentang pengalaman partisipan secara tekstual dan struktural, serta membuat komposit tekstual struktural. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: pertama, terdapat beberapa prilaku bulliying yang terjadi di sekolah dasar, yaitu: berupa bullying secara verbal dan non verbal, secar verbal berupa menghina teman sebaya dari faktor fisik, yang hitam ataupun yang postur tubuh teman yang berbeda dengan teman lainnya, memanggil teman dengan sebutan nama oreang tua dan lain-lain. Sedangkan secara non verbal berupa mencubit teman sebaya ataupun berprilaku menyudutkan teman sebaya yang dianggap berbeda. Kedua, upaya strategis dalam mengatasi dan mencegah perilaku bullying pada siswa SD, dapat dilakukan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam butir pancasila melalui pembelajaran, pembisaan, kesenian (lagu-lagu), pemberian penghargaan dan oleh pendidik kepada peserta didik.
No Comments.