نبذة مختصرة : Latar Belakang: Indonesia memiliki pasukan pengibar bendera pada kegiatan upacara kemerdekaan yang dikenal sebagai Paskibraka. Status gizi baik merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Paskibraka. Tingkat konsumsi makan dan aktivitas fisik menjadi faktor yang berpengaruh terhadap status gizi. Tujuan: Kajian ini bertujuan untuk melihat korelasi tingkat konsumsi makan dan aktivitas fisik terhadap status gizi anggota ekstrakurikuler Paskibraka SMAN 1 Bangkalan, Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Metode total sampling mengambil sampel sebanyak 56 siswa ekstrakurikuler Paskibraka, berusia 15-16 tahun. Variabel bebas penelitian meliputi tingkat konsumsi makan dan aktivitas fisik, variabel terikatnya yaitu status gizi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner identitas responden, kuesioner SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire) dan kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire. Data dianalisis menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil: Tingkat konsumsi makan siswa normal (energi=76,8%, protein=58,9%, lemak=73,21%, karbohidrat=69,64%) dengan 75% sampel memiliki aktivitas fisik sedang dan 89,29% sampel memiliki status gizi baik. Tingkat konsumsi makan (energi p=0.011, lemak p=0.024 dan karbohidrat p=0.003) memiliki korelasi terhadap status gizi, tetapi tingkat konsumsi protein (p=0.141) dan aktivitas fisik (p=0.626) tidak memiliki korelasi terhadap status gizi siswa. Kesimpulan: Tingkat konsumsi makan (energi, lemak dan karbohidrat) memiliki korelasi terhadap status gizi, tetapi tingkat konsumsi protein dan aktivitas fisik tidak. Penting bagi seorang siswa ekstrakurikuler Paskibraka untuk selalu memperhatikan tingkat konsumsi makan dan aktivitas fisik disetiap harinya agar memiliki status gizi yang baik.
No Comments.