نبذة مختصرة : Tulisan ini mengkaji teks-teks al-Qur’an dan Hadis yang menjelaskan peran perempuan di ruang publik. Uniknya, baik dalam al-Qur’an dan Hadis, terdapat kesan yang bisa dibilang saling bertentangan terkait peran perempuan di ruang publik. Dalam beberapa ayat atau Hadis, banyak sekali dijelaskan bagaimana perempuan berkiprah di ruang publik, seperti dalam perang, kegiatan sosial, ekonomi, dan lainnya. Namun, di sisi lainnya, terdapat juga teks yang sangat jelas mendomestikasi perempuan, seperti lebih utama shalat di rumah, larangan bepergian tanpa maḥram, dan perempuan sebagai aurat dan fitnah jika berada di luar rumah. Permasalahannya, bahkan sampai saat ini, masih kuat sekali narasi-narasi yang menyatakan bahwa perempuan sudah seharusnya ‘hanya’ aktif di wilayah domestik. Melalui teori mitos Roland Barthes, teks-teks yang mempunyai kesan kuat mendomestikasi perempuan, dan mengapa narasi-narasi itu masih kuat, akan dianalisis. Hasilnya, dalam perspektif teori mitologi, mitos-mitos pengetahuan yang mengeliminasi pengetahuan lain yang sama-sama otoritatif terjadi pada konteks peran pemepuan di runag publik. Adapun bagaimana proses mitologisasi itu terjadi, adalah menjadi pertanyaan dan sajian utama dalam tulisan ini.
No Comments.