نبذة مختصرة : Penelitian ini secara ringkas ingin merekonstruksi sejarah perbudakan di kota Saurabaya pad a abad ke~ 19. Adapun inti permasalahan dari penelitian ini antara lain pertama, bagaimana bentuk dan tradisi perbudakan di Indonesia pad a umumnya dan di kota Surabaya pada khususnya pada abad ke·1 9. Siapa saja pendukung tradisi tersebut, serta dari mana asal para budak yang berada di kota Surabaya pada waktu itu. Kedua, permasalahan paling utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kehidupan para budak di kota Surabaya, mengingat bahwa mereka adalah orang-orang yang tanpa kemerdekaan? Adapun tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk merekonstruksi sebuah proses sejarah perbudakan yang pernah berlangsung di kota Surabaya pad a abad ke-1 9. Oi daJamnya akan dilihat bagaimana tradisi perbudakan di sana berlangsung sekaligus melihat proses dinamika kehidupan mereka. Kedua, dari sudut akademis penelitian ini akan menghasilkan sebuah wacana ten tang sejar~h perbudakan yang pernah terjadi di Indonesia khususnya di kota Surabaya Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian sejarah, yang langkah-Iangkahnya meliputi empat tahapan kerja. Pertama heuristik, adalah sebuah upaya untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah atau dokumen yang diperlukan. Kedua adalah melakukan kritik. Kritik dilakukan terhadap semua sumber yang sudah diperoleh. Kritik sumber ini mempunyai dua aspek yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Tahapan ketiga ialah interpretasi .Tahapan terakhir adalah penulisan atau hisloriografi. Perbudakan merupakan fenomena universal yang terjadi di hampir seluruh kawasan dunia. Oapat dikatakan fen omena tersebut merupakan bag ian dari hukum alam di mana manusia ternyata dilahirkan dalam status sosial yang tidak sarna. Ada manusia yang dilahirkan dengan status sosial tinggi ada yang dilahirkan dalam status sosial yang rendah. Biasanya perbudakan terjadi antara manusia yang bestatus sosial tingg; memperbudak manusia yang berstatus sosial rendah. Fenornena perbudakan di Indonesia telah terjadi jauh sebelurn ...
No Comments.