نبذة مختصرة : Setiap komunitas yang ada di muka bumi ini, termasuk kelompok budaya yang paling primitif sekalipun, mempunyai pengetahuan empiris yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Walaupun terbukti bersifat fungsional untuk kehidupan masyarakat, pengetahuan tradisional tersebut termarginalisasi oleh sistem pendidikan formal yang mengadopsi kurikulum sains Barat. Jika tidak segera ditanggulangi, maka suatu saat akan muncul generasi-generasi yang buta akan kearifan lokalnya. Untuk itu, dalam artikel ini dipaparkan upaya untuk mengintegrasikan pengetahuan sains tradisional (indigenous knowledge) dan sains ilmiah dalam konstruk etnosains (ethnoscience) melalui tahap inventarisasi, rekonstruksi dan redefinisi, serta reinterpretasi. Tahap inventarisasi bertujuan untuk mengumpulkan konten-konten sains asli yang layak diintegrasikan dengan sains ilmiah. Pada tahap rekonstruksi diberikan penjelasan ilmiah atas bukti dan klaim pengetahuan sains asli membentuk etnosains sebagai produk sinergitas budaya dan sains. Selanjutnya, pada tahap reinterpretasi dilakukan pemberian makna atas proses dan produk sains yang dipelajari agar memiliki sikap literasi sains dan mampu memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.
No Comments.