نبذة مختصرة : Keandalan penyulang dalam sistem distribusi sangat berperan dalam kontinuitas pasokan listrik kepada konsumen. Namun, gangguan penyulang merupakan risiko yang sering dihadapi dan dapat menyebabkan pemadaman listrik bagi masyarakat serta berpotensi menimbulkan energi yang tidak tersalur, sehingga mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, analisis dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi sangat diperlukan sebelum dilakukan strategi mitigasi. PT PLN (Persero) Divisi Operasi Distribusi Jawa, Madura dan Bali mengelola 6 Unit Induk Distribusi dengan 9.137 penyulang dengan panjang 81.192 kms. Dengan jumlah aset yang cukup besar dan tersebar luas, risiko gangguan sangat rentan terjadi. Berdasarkan data monitoring laporan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan terpadu (APKT) SE.004 tahun 2023 di PT PLN (Persero), jumlah kejadian gangguan penyulang tercatat sebanyak 54.785 kali dengan potensi Energi Tak Tersalur (Energy Not Sales/ENS) sebesar 79,22%. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif statistik hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan pada konduktor merupakan komponen yang paling berdampak terhadap ENS. Uji normalitas data menunjukkan bahwa distribusi probabilitas gangguan konduktor dan ENS yang terdampak adalah normal, dengan probabilitas gangguan sebesar 48% dan nilai dampak risiko sebesar 1.722 MWh. Dengan menggunakan peta risko maka hasil penilaian risiko gangguan penyulang yang disebabkan oleh konduktor berada pada tingkat risiko moderat dan berada di bawah batas toleransi, namun tetap diperlukan pengendalian yang efektif untuk mempertahankan level risiko tersebut dan memastikan pasokan listrik tetap andal. Kata kunci: konduktor, ENS, analisis risiko kuantitatif, level risiko
No Comments.