نبذة مختصرة : Pada proses perencanaan jalan, penggunaan material perkerasan menentukan kualitas mutu jalan yang dihasilkan. Bahan dasar untuk campuran aspal panas terdiri dari bahan agregat kasar, agregat halus, filler, dan aspal. Filler adalah suatu mineral agregat dari fraksi halus yang merupakan bahan non-plastis dan non-organik. Pada campuran aspal, filler berfungsi sebagai bahan pengisi rongga dalam campuran sehingga meningkatkan kepadatan dan ketahanan campuran serta meningkatkan stabilitas campuran. Filler yang lazim digunakan untuk campuran aspal beton antara lain abu batu. Penggunaan filler pada campuran aspal beton banyak diteliti untuk mendapatkan kinerja campuran yang baik dan ekonomis, namun untuk jenis bahan tertentu harganya dipasaran mahal dan susah ditemukan di daerah-daerah tertentu sehingga campuran aspal menjadi tidak ekonomis. Bagi masyarakat Kabupaten Ketapang, konsumsi ale-ale sebatas dagingnya, sehingga menghasilkan limbah cangkang yang banyak jumlahnya. Limbah cangkang ale-ale dapat bermanfaat dan digunakan sebagai filler dalam campuran aspal beton. Parameter Marshall pada campuran filler cangkang ale-ale 4% dan 8% yang memenuhi spesifikasi lapisan aspal AC-BC dan lapisan aspal HRS-WC adalah pada nilai kepadatan, nilai VMA, nilai stabilitas, nilai kelelehan, dan nilai MQ (Marshall Quotient). Parameter Marshall pada campuran filler abu batu 4% dan 8% yang memenuhi spesifikasi lapisan aspal AC-BC dan lapisan aspal HRS-WC adalah pada nilai kepadatan, nilai VMA, nilai stabilitas, nilai kelelehan, dan nilai MQ (Marshall Quotient).
No Comments.