نبذة مختصرة : Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan protein hewani, asam lemak tidak jenuh seperti eicosapentaenoic acid (EPA), docosahexaenoic acid (DHA), dan mikronutrien. Penanganan pasca panen yang cepat dibutuhkan untuk menjaga kualitas ikan. Salah satu penanganan pasca panen adalah pengolahan. Produk perikanan tersebut harus memenuhi persyaratan mutu dan keamanan yang diinginkan konsumen untuk dapat diterima. Produk perikanan yang aman adalah pangan yang bebas dari kontaminan, yaitu kontaminan berupa cemaran fisika, kimia, dan biologi. Cemaran yang rentan mencemari produk perikanan adalah cemaran biologi. Atas dasar hal tersebut, pengujian pada produk perikanan wajib dilakukan untuk menjamin keamanan produk sebelum sampai ke tangan konsumen. Tujuan dari praktek kerja lapang adalah mengetahui metode dan teknik pengujian bakteri V. cholerae dan S. aureus. Praktek kerja lapang dilaksanakan di Balai Besar Pengujian Penerapan Hasill Perikanan (BBP2HP) Jakarta Timur. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan partisipasi aktif. BBP2HP menggunakan Standar Nasional Indonesia dalam melakukan pengujian mikrobiologi. Pengujian V. cholere meliputi preparasi sampel, pengkayaan, isolasi, pemurnian, uji biokimia pendahuluan, uji serologis, dan uji biokimia lanjutan. Pengujian S. aureus meliputi preparasi sampel, isolasi, perhitungan koloni, uji koagulase, dan uji tambahan. Hasil pengujian sampel yang didapat dari pengujian produk perikanan selama pelaksanaan praktek kerja lapang menunjukkan hasil negatif V. cholerae pada semua sampel dan <10 kol/gram S. aureus.
No Comments.