نبذة مختصرة : Latar Belakang: Kasus COVID-19 menurut WHO per 25 Juli 2020 adalah 15.581.009 kasus terkonfirmasi positif, 635.173 kasus kematian, mencakup 216 negara/wilayah di dunia. Sebuah artikel New York Times menyebutdokter gigisebagai profesi yang paling rentan terpaparinfeksi nosokomial virus SARS-CoV-2. Air liur diketahui mengandung viral load SARS-CoV-2 yang tinggi hingga 1,2×108/per ml. Povidone iodine (PVP-I) menunjukkan aktivitas in vitro terhadap berbagai virus, termasuk SARS-CoV dan MERS. Studi terbaru membuktikan homologi SARS-CoV-2 dengan SARS-CoV mencapai 82%, sehingga ada optimisme bahwa PVP-I juga efektif terhadap SARS-CoV-2 seperti halnya SARS-CoV yang terbukti dapat dinonaktifkan dengan PVP-I. Tujuan: Mengulas dan melaporkan hasil penelitian terkait penggunaan PVP-I oral terhadap SARS-CoV-2 dalam kasus klinis dan penelitian in vitro. Metode: Article review dilakukan dengan mengumpulkan jurnal ilmiah secara online menggunakan keyword “povidone iodine”, “povidone iodine covid-19”, “povidone iodine oral rinse”, dan “povidone iodine in dental practice”. Sumber data primer dengan kriteria seleksi data kemudian diskrining. Kriteria inklusi yaitu jurnal yang diterbitkan selama lima tahun terakhir. Hasil: Hasil studi in vitro dengan uji viral kill time PVP-I 1.0% terhadap sel Vero-E6 yang dilakukan oleh Eggers, et.al. menunjukkan 99.99% efektif terhadap SARS-CoV-2 dalam waktu 30 detik dari kontak. Sedangkan Paranjape, et.al. mengusulkan penggunaan 0.5% PVP-I sebagai desinfeksi oral. Keduanya telah dilakukan uji toksisitas dan hasilnya tidak ada alergi yang dilaporkan. Simpulan: PVP-I dapat diberikan sebagai upaya pra-prosedural tindakan perawatan gigi yaitu meminta pasien berkumur dengan 1.0% PVP-I 10 ml selama 30 detik sebelum perawatan gigi dimulai. PVP-I telah terbukti sebagai terapi yang aman digunakan sebagai obat kumur. Kata kunci: SARS-CoV-2, povidone iodine, obat kumur, pra-prosedural, praktik dokter gigi Abstract The incidence of COVID-19 has increased in a short time. The COVID-19 case according to WHO ...
No Comments.