نبذة مختصرة : Era modern tren berbusana mengalami transformasi yang pesat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti globalisasi, media sosial, dan pergeseran nilai-nilai budaya. Integrasi perspektif filsafat dan maslahah mursalah ini menjadi penting untuk mencapai pemahaman yang utuh tentang estetika dalam berbusana, sehingga mampu menciptakan tren busana yang tidak hanya modis tetapi juga bermakna secara filosofis dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani berbagai perspektif ini, guna menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang estetika dalam berbusana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif library research dengan pendekatan komparatif yang sumber datanya berasal dari kepustakaan, buku, dan jurnal terpadu. Subjek pembahasan dari penelitian ini adalah berbusana perspektif filsafat estetika dan maslahah mursalah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa (1) Tren berbusana di Indonesia saat ini menunjukkan lanskap yang dinamis dan beragam, menggabungkan pengaruh mode global dengan elemen tradisional dan budaya lokal, serta mencerminkan adaptasi terhadap religiusitas, identitas nasional, dan keterlibatan aktif di media sosial. (2) Filosof Estetika Schiller dalam suratnya Kallias menyatakan bahwa berbusana merupakan sebuah kebebasan. (3) Berbusana perspektif maslahah mursalah menitikberatkan pada kebebasan dalam kerangka syariat untuk membawa kebaikan umum. (4) Perbandingan antara Berbusana Perspektif Filosof Friedrich Schiller dalam Kalliasbrife dengan Berbusana Perspektif Maslahah Mursalah menunjukkan bahwa Schiller menekankan aspek kebebasan dan subjektivitas dalam estetika berpakaian sebagai manifestasi kebebasan moral individu, sementara perspektif Maslahah Mursalah lebih fokus pada manfaat dan tujuan syariat yang lebih besar untuk menutupi aurat dan membawa kebaikan bagi individu serta masyarakat.
No Comments.