نبذة مختصرة : Penelitian ini dilatar belakangi oleh pendidikan di Indonesia yang masih belum dapat memberikan prestasi baik di lingkup international terutama pada soal matematika TIMSS tipe penalaran yang menunjukkan prestasi yang kurang baik, selain itu terdapat banyak guru yang belum mengetahui bagaimana proses berfikir siswa dalam menyelesaikan soal matematika, dan siswa lebih dipaksaksakan untuk mengerjakan sesuai dengan guru namun siswa tidak diberi keleluasaan berfikir. Sehingga banyak siswa yang terbiasa untuk mengikuti dan bergantung pada guru dan membuat siswa tidak berfikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses berfikir siswa dalam menciptakan makna, membentuk opini, dan menyimpulkan pada siswa sekolah dasar kelas V dalam menyelesaikan soal TIMSS tipe penalaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan study kasus, subjek penelitian adalah 1 siswa dengan kategori tinggi, 1 siswa dengan kategori sedang dan 1 siswa dengan kategori rendah pada kelas V di sekolah dasar Muhammadiyah 1 Gempol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, wawancara, Observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berfikir siswa dalam menyelesaikan soal TIMSS tipe penalaran: Pada siswa dengan kategori tinggi dia mampu untuk menciptakan makna, membentuk makna dan menyimpulkan, Pada siswa dengan kategori sedang dia belum mampu untuk menciptakan makna, membentuk opini, dan menyimpulkan dengan tepat, Pada siswa dengan kategori rendah dia tidak dapat menciptakan makna, membentuk opini dan menyimpulkan dengan sesuai.
No Comments.