نبذة مختصرة : Tanaman kelor dan jahe memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk olahan makanan. Meninjau potensi kandungan gizi dari daun kelor dan jahe potensi hasil olahan yang dapat dilakukan yaitu mengolahanya menjadi keripik yang diberi nama Kelja Ngoceae. Pemilihan olahan menjadi keripik dikarenakan produk ini banyak diminati oleh berbagai kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial dalam pengembangan usaha keripik Kelja Ngoceae. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dimana metode ini merupakan bentuk penelitian yang dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan mengukur kriteria penilaian kelayakan usaha berdasarkan kesehatan keuangan usaha. Tujuan analisis finansial yang dilakukan meliputi, analisis total biaya, analisis pendapatan atau pendapatan bersih, analisis tingkat efisiasi usaha (R/C ratio), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi kelja sebesar Rp. 9.000.000, kemudian biaya variabel per tahun sebesar Rp. 29.920.800, pendapatan yang diperoleh per tahun sebesar Rp. 33.079.200. Hasil analisis nilai Payback Period pada usaha keripik KelJa Ngoceae yaitu 1,9 tahun. Perhitungan tersebut menunjukan bahwa investasi yang dikeluarkan dalam pengembangan keripik Kelja Ngoceaea dapat mengembalikan modal dalam kurun waktu 1,9 tahun. Kemudian berdasarkan analisis kelayakan usaha diperoleh nilai R/C sebesar 1,94, B/C rasio sebesar 1,548, NPV sebesar Rp 35.085.479, dan IRR sebesar 24%. Nilai yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa usaha keripik Kelja Ngoceae layak untuk dijalankan.
No Comments.