نبذة مختصرة : Media massa menyajikan perspektif atas suatu peristiwa untuk masyarakat melalui paket berita yang disuguhkan. Karena bersifat perspektif, sajian berita tentu tidak bisa mewakili sebuah peristiwa secara keseluruhan melainkan hanya mewakili bagian dari peristiwa tersebut. Sehingga dari peristiwa yang sama kerap kali dihasilkan berita dengan perspektif yang berbeda ketika disajikan dalam bentuk berita di dua atau lebih media massa. Perbedaan pespektif yang muncul dalam pemberitaan di media massa bisa terjadi karena sistem kerja media yang melibatkan awak media yaitu reporter, fotografer, juru kamera, editor, produser termasuk pimpinan redaksi yang biasa disebut sebagai jurnalis atau wartawan. Setiap wartawan atau jurnalis memiliki latar belakang pendidikan pengalaman juga ideologi yang berbeda sehingga dari peristiwa yang sama dari dua jurnalis yang berbeda berpotensi melahirkan berita yang berbeda. Penting untuk diketahui publik bahwa berita yang tersaji di media massa, pada dasarnya bukanlah peristiwa yang sesungguhnya. Berita hanya bagian dari peristiwa yang berhasil ditangkap awak media dan disajikan kembali sebagai sebuah informasi. Semakin banyak data yang diperoleh seorang jurnalis maka paket berita yang dihasilkan akan semakin mendekati kenyataan yang sesungguhnya. Pemahaman seseorang akan sebuah peristiwa, hanyalah hasil snapshot yang terbatasi frame dan waktu, sementara realitas yang seungguhnya adalah sesuatu yang terus bergerak. Dengan pola pikir ini, maka data yang diperoleh seorang jurnalis tetap terbatasi oleh frame dan waktu, yakni dengan sudut pandang apa dia melihat suatu peristiwa dan dalam jangka waktu berapa lama pengamatan itu berlangsung. Atas dasar kecenderungan tersebut peneliti ingin melihat bagaimana protret skandal bailout Bank Century di tiga media massa yakni Harian Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia.
No Comments.