نبذة مختصرة : Pendahuluan: Sekitar 85% wanita yang melahirkan melalui vagina mengalami trauma pada perineum, dan 70% memerlukan jahitan untuk menyambung jaringan. Setelah dilakukan penjahitan, 37% wanita mengeluhkan masalah luka perineum, antara lain nyeri, rasa tidak nyaman pada jahitan, dan luka terbuka. Salah satu penanganan yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya infeksi pada luka jahitan adalah dengan melakukan perawatan luka perineum secara benar. Tujuan: Menganalisis perbedaan efektivitas pemberian ASI dan povidone iodin terhadap luka perineum pasca salin. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan post test only non equivalent control group yang dilakukan pada masing-masing kelompok intervensi sebanyak 15 responden di PMB Wilayah Kabupaten Kediri. Kelompok intervensi mendapakan perawatan perineum dengan topical ASI, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan povidone iodin 10%. Perawatan perineum dilakukan selama 7 hari dengan intensitas 2x sehari dan dinilai kesembuhan luka pada 6-10 jam pascasalin, 20-24 jam pascasalin, 40-48 jam pasca salin dan 7 hari pascasalin. Teknik sampling menggunakan councecutive sampling. Alat pengumpul data menggunakan formulir REEDA. Analisis data menggunakan uji mann whitney. Hasil: Hasil penelitian dengan uji mann whitney menunjukkan terdapat perbedaan efektivitas pemberian ASI dan povidone iodin terhadap penyembuhan luka perineum pascasalin dengan p value 0,002. Kesimpulan: Perawatan luka perineum dengan menggunakan ASI sebagai topikal alternatif sangat efektif dibandingkan dengan povidon iodin.
No Comments.