نبذة مختصرة : Kemasifan pembangunan yang terjadi sejak tahun 2020 di Kabupaten Sidoarjo berpotensi mengakibatkan berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) yang berpengaruh pada meningkatnya suhu udara yang kemudian akan berimbas pada kenyamanan manusia di dalamnya. Merujuk pada RTRW 2009-2029 kabupaten Sidoarjo, bahwa belum adanya perencanaan pengelolaan lingkungan yang memperhatikan korelasi antara perubahan tutupan lahan dengan temperatur permukaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan serta dinamika sebaran tutupan lahan dan suhu permukaan di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2013, 2018, dan 2023. Di mana pada tahun-tahun tersebut merupakan akhir dari periode pembangunan lima tahunan. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif kuantitatif dengan memanfaatkan Citra Landsat 8 OLI/TIRS yang diolah menggunakan Qgis 3.20.0 untuk mengetahui NDVI dan LST. Metode validasi NDVI dilakukan dengan groundcheck, sementara validasi LST dilakukan dengan uji korelasi data primer yang diukur langsung di lapangan pada hari dan waktu yang sama dengan perekaman citra. Sampel validasi ditentukan menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan aksesibilitas lokasi sampel. Sehingga didapatkan 10 sampel NDVI yang mewakili tiap kelas klasifikasi, dan 28 sampel LST yang tersebar di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan dinamika tutupan lahan paling besar terjadi pada kerapatan vegetasi sedang berupa lahan terbuka. Hasil uji lapangan menunjukkan rata-rata suhu permukaan pada 28 lokasi adalah 29,21C. Pola spasial suhu permukaan pada tahun 2013, 2018, dan 2023 di wilayah Sidoarjo tengah memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan dengan wilayah pinggiran kota. Hasil uji person product moment menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tutupan lahan dan suhu permukaan dengan koefisien korelasi bernilai negatif yaitu -458. Artinya, jika terjadi kenaikan kerapatan vegetasi maka terjadi penurunan suhu permukaan,begitu pula sebaliknya. Kata kunci : Sidoarjo, tutupan lahan, suhu permukaan.
Processing Request
No Comments.