نبذة مختصرة : Latar Belakang: Masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang harus didukung dengan berbagai pengetahuan yang baik untuk menjadi bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja adalah pergaulan bebas yang berujung pada tindakan seksualitas. Di Indonesia, menurut survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia terdapat 32% remaja dikota-kota besar di Indonesia pernah melakukan hubungan seks. Kasus gonore di Jakarta pada tahun 2019 mencapai 29,8%. Oleh karena itu diperlukannya tindakan preventif dimulai dari pemberian informasi mengenai pencegahan penyakit menular seksual di sekolah. Tujuan: Mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswa mengenai penyakit gonore di SMKN 11 Jakarta Barat. Metode: Observasional analitik dengan metode experiment one group pre-test post-test design dengan Random Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang akan diolah menggunakan SPSS 26 dengan uji paired t-test. Hasil: Dari total 86 responden, distribusi karakteristik usia siswa/i berada pada rentang usia 15-18 tahun, usia terbanyak pada usia 17 tahun (39,5%.). Distribusi karakteristik jenis kelamin, perempuan paling mendominasi sebanyak 75 orang (87,2%). Pada hasil pretest persentase tertinggi pada kategori kurang sebanyak 35 orang (40,7%) dan untuk post-test persentase paling tinggi ada pada kategori baik sebanyak 54 orang (62,8%). Setelah dilakukan analisis, terdapat adanya pengaruh promosi kesehatan dengan tingkat pengetahuan siswa. Dibuktikan dengan hasil p value 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukannya promosi kesehatan. Simpulan: Terdapat adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh dari pemberian promosi kesehatan mengenai penyakit gonore pada responden.
No Comments.