نبذة مختصرة : Pemikiran Islamisasi Pengetahuan Naquib Al-Attas, pada dasarnya, adalah respons intelektualnya terhadap efek negatif dari ilmu pengetahuan modern (Barat) yang semakin dilihat dan dirasakan oleh masyarakat dunia, yang, menurut dia, adalah hasil dari krisis dalam dasar ilmu pengetahuan modern (Barat), yaitu konsepsi realitas atau pandangan dunia yang melekat dalam setiap ilmu pengetahuan, sehingga kemudian meluas ke masalah epistemologis, seperti sumber pengetahuan, hubungan antara konsep dan kenyataan, masalah kebenaran, bahasa dan lainnya yang melibatkan masalah pengetahuan. Epistemologi Barat yang mengutamakan skeptisisme dan meragukan segalanya, menurut Naquib, menyebabkan ketegangan batin yang pada gilirannya menghasilkan keinginan yang tak terpuaskan untuk mencari dan memulai perjalanan untuk mencapai penemuan setelah penemuan. Apa yang ditolak adalah keraguan dan skeptisisme ilmu Pengetahuan Barat yang mengorbankan atau mengabaikan nilai-nilai sosial dan budaya. Munculnya Islamisasi ilmu pengetahuan dijelaskan dengan jelas oleh Al-Attas, yakni pembebasan akal dan bahasa manusia, dari sihir, mitologis, animisme, nasionalisme buta, dan penguasaan sekularisme. Nauib Al-Attas menjelaskan ada dua cara yang saling berkaitam dalam pelaksanaan Islamisasi pengetahuan, yaitu: 1) Mengisolasi unsur dan konsep kunci yang membentuk budaya dan peradaban barat. 2) Menggabungkan unsur-unsur Islam bersama dengan konsep-konsep utama di setiap bidang ilmu pengetahuan saat ini yang relevan.
No Comments.