نبذة مختصرة : Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit di perkebunan yang disebabkan jamur ganoderma telah menyebabkan kerugian produksi tanaman. Kehadiran jamur ini diduga berasosiasi dengan vegetasi gulma yang berada dikebun, yang disebar melalui dengan spora dan miselianya. Oleh karena itu untuk mendeteksi awal keberadaan jamur ganoderma diperlukan pendekataan vegetasi gulma dengan analisis hara Cu dan Zn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan jamur ganoderma terhadap kadar hara Cu dan Zn pada vegetasi gulma yang dominan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di blok 17, 16, dan 6 Afdeling VII Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai dan analisis daun di Laboratorium Analitik PT. Socfin Indonesia, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Penelitian ini mengambil 3 jenis vegetasi gulma yang dominan (Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris) kemudian dianalisis Cu dan Zn pada daun gulma. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 3 jenis gulma dominan disekitar kebun kelapa sawit yaitu Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris. Hasil analisis kadar Zn dan Cu pada daun dari ketiga jenis gulma dominan disekitar kelapa sawit terinfeksi jamur ganoderma lebih rendah dibandingkan tanpa terinfeksi, kecuali pada gulma Stenochlena palustris kadar Cu lebih tinggi. Selisih persentase kadar Zn dan Cu pada daun gulma Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris disekitar kelapa sawit terinfeksi dibandingkan tanpa terinfeksi jamur ganoderma masing-masing Zn adalah -42,72%; -43,92% dan -1,70% dan Cu masing-masing -27,13%; -25,80% dan +34,34%. Defisiensi kadar hara Cu dan Zn pada daun gulma diareal piringan maupun gawangan mati pada perkebunan kelapa sawit berpengaruh pada perkembangan spora ganoderma.
No Comments.