نبذة مختصرة : Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra dan siswa yang belajar menggunakan model blended learning tanpa bantuan GeoGebra, berdasarkan pembelajaran dan jenjang sekolah. Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental, menggunakan nonequivalent control-group design. Ada 125 peserta dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII di Kota Ternate, Indonesia. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian adalah: (1) Model blended learning berbantuan GeoGebra dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematis dengan kategori besar, dilihat dari keseluruhan dan tingkat sekolah. (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra dan siswa yang belajar menggunakan model blended learning tanpa bantuan GeoGebra secara keseluruhan. (3) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra lebih baik daripada siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra. Namun peningkatan tersebut termasuk dalam kategori rendah dilihat dari tingkat SMA. (4) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra dan siswa yang belajar menggunakan model blended learning berbantuan GeoGebra tanpa dilihat dari tingkat SMP.
No Comments.